Friday, November 30, 2007

Mengapa berteriak?

Suatu hari sang guru bertanya kepada murid-muridnya "Mengapa ketika seseorang sedang dalam keadaan marah, ia akanberbicara dengan suara kuat atau berteriak?"

Seorang murid setelah berpikir cukup lama mengangkat tangan dan menjawab "Karena saat seperti itu ia telah kehilangan kesabaran, karena itu ialalu berteriak."

"Tapi..." sang guru balik bertanya, "lawan bicaranya justru beradadisampingnya. Mengapa harus berteriak? Apakah ia tak dapat berbicarasecara halus?"

Hampir semua murid memberikan sejumlah alasan yang dikira benarmenurut pertimbangan mereka. Namun tak satupun jawaban yang memuaskan.

Sang guru lalu berkata, "Ketika dua orang sedang berada dalam situasi
kemarahan, jarak antara ke dua hati mereka menjadi amat jauh walau secara fisik mereka begitu dekat. Karena itu, untuk mencapai jarak yang demikian, mereka harus berteriak. Namun anehnya, semakin keras mereka berteriak, semakin pula mereka menjadi marah dan dengan sendirinya jarak hati yang ada di antara keduanya pun menjadi lebih jauh lagi. Karena itu mereka terpaksa berteriak lebih keras lagi."

Sang guru masih melanjutkan "Sebaliknya, apa yang terjadi ketika dua orang saling jatuh cinta? Mereka tak hanya tidak berteriak, namun ketika mereka berbicara suara yang keluar dari mulut mereka begitu halus dan kecil. Sehalus apapun, keduanya bisa mendengarkannya dengan begitu jelas. Mengapa demikian?" Sang guru bertanya sambil memperhatikan para muridnya.

Mereka nampak berpikir amat dalam namun tak satupun berani memberikan jawaban. "Karena hati mereka begitu dekat, hati mereka tak berjarak. Pada akhirnya sepatah katapun tak perlu diucapkan. Sebuah pandangan mata saja amatlah cukup membuat mereka memahami apa yang ingin mereka sampaikan."

Sang guru masih melanjutkan "Ketika anda sedang dilanda kemarahan, janganlah hatimu menciptakan jarak. Lebih lagi hendaknya kamu tidak mengucapkan kata yang mendatangkan jarak di antara kamu. Mungkin disaat seperti itu, tak mengucapkan kata-kata mungkin merupakan cara yang bijaksana. Karena waktu akan membantu anda. Semakin anda menahan kata-kata anda, semakin anda akan menyadari seberapa dekat hati anda sebenarnya".

As the old saying goes 'silence is golden', I realized that sometimes when you don't say anything, holding your words within yourself, you'll be in a place of silence where no one else's voice exist. And there, you will be able to hear your own voice of what you trully want and desire.

At times, you'll be surprised to find out what you trully want are the exact opposite of what you thought you want.

6 Comments:

Blogger Therry said...

Makes sense not to scream to someone who is right next to you. Besides, it'll give you a hell of a sore throat too :)

I do the silent technique too. It really calms you down.

Monday, December 03, 2007 12:50:00 PM  
Blogger Alan said...

hm.. nice moral story...

but don't you get relief by screaming when you're in anger? :p

tho...u might regret it later and it doesn't solve anything...hehehe...

let's scream.....

I like chocolate scream...*jayus*

Thursday, December 06, 2007 10:44:00 AM  
Blogger boy said...

hmm..silence is gold??

Friday, December 07, 2007 10:20:00 PM  
Blogger Cn Naz said...

funny...i don't feel like screaming at him when i'm mad...but i feel like killing him

Saturday, December 08, 2007 12:34:00 AM  
Blogger Therry said...

r u resious cn???

Saturday, December 08, 2007 10:31:00 PM  
Blogger SyL said...

ther = yeaah.. i guess we need to practice that technique..

alam = kalo kata adek gw... crispy banget... a.k.a garink banget huehuehue

boy = sometimes it is

cn = God, u're scary!!

Sunday, December 09, 2007 1:20:00 AM  

Post a Comment

<< Home